View Larger Map,center/>

Minggu, 12 Juli 2009

All Man Need The God

" Aku jauh Engkau jauh "
" Aku dekat Engkau dekat "

Tak terasa dari obrolan singkat dengan seseorang menginspirasi saya untuk menuliskan uneg-uneg ini. Pasti masih ada kekurangan sehingga mohon maaf sebelumnya.
Disadari atau tidak setiap manusia membutuhkan tempat berlindung yang menjadi tumpuan dari segala keresahan kegelisahan serta menggantungkan segala harapan. Terucap atau tidak, setiap hari, setiap waktu, setiap ada kesempatan manusia teringat dengan Tuhannya, baik dalam keadaan suka, sedang, apalagi bersedih. Selalu kembali kepada Tuhannya.

Kembalinya manusia kepada Tuhannya inilah yang saya sebut dengan kemampuan spiritual ( SQ ). Kemampuan spiritual seseorang ditandai dengan adanya perbuatan perkataan dan sikap seseorang, yang selalu berdasarkan pada Suara Hati. Kenapa ? Karena suara hati adalah suara Tuhan, yang ini merupakan fitrah manusia. Secara Fitrah, manusia selalu menginginkan dan mengharapkan serta menyenangi pada hal-hal yang baik, seperti sifat jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli. Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat Allah yang tertuang dalam Al-Asmaul husna (Drs. Jamaludin Malik, MA : kepsek MI Plus walisongo Trenggalek)

Kejujuran
Tetap mengerjakan pekerjaanya dengan baik, meskipun tidak diawasi oleh atasan atau majikan, tetap mengerjakan pekerjaanya dengan baik.

Tanggung jawab
Tidak sebatas tanggung jawab di dunia tetapi tanggung jawab dengan Tuhannya.

Visioner
Selalu membangun mimpi-mimpi yang terkadang dianggap sesuatu yang imposibble "kita pasti bisa"

Kerjasama
Bersama-sama bahu-membahu melaksanakan tanggung jawab bersama."bersatu kita teguh bercerai kita runtuh"

Disiplin
Memanfaatkan waktu seefisien mungkin

Adil
Menempatkan sesuatu pada tempatnya serta tidak memihak

Peduli
Tanpa kepedulian dan membiarkan orang lain menanggung beban sendiri maka suatu saatnya nanti kaum tersebut akan hancur. "yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin"
"yang pintar makin pintar, yang bodoh makin bodoh"

Kini sudah saatnya membangun Trenggalek dengan Fitrah-fitrah ketuhanan. Konservatif terhadap budaya warisan nenek moyang, mendukungnya dengan idealisme dan realisme serta mengagungkan progresivisme yang bertanggung jawab.Back to god !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar