View Larger Map,center/>

Senin, 29 Juni 2009

Filosofi Pengamen

Di zaman modern ini kehidupan manusia terus mengalami perubahan. Mulai dari yang lambat menjadi cepat, mulai dari yang jauh menjadi dekat. Hal ini salah satu sebabnya adalah transportasi, teknologi, internet,HP dll. dengan teknologi jarak jauh terasa dekat, dengan teknologi informasi lambat menjadi cepat didapatkan. Seperti kebutuhan manusia yang serba pragmatisme, menginginkan sesuatu hal serba praktis, cepat, kilat khusus ( he..he...kayak mau ngeposkan surat ), sehingga inginnya tanpa usaha keras mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Mirip hukum ekonomi, mengeluarkan modal sedikit-dikitnya mendapatkan untung yang sebesar-besarnya. Kalau perlu tanpa mengeluarkan modal bisa untung besar. Kalau perlu sikut-sikutan yang penting kebagian.

Di dunia ini tidak ada yang gratis, semua menggunakan uang. Mulai dari kencing makan minum bahkan matipun masih membutuhkan uang untuk biaya pemakaman dan tetek bengeknya. Perlu usaha dan kerja keras untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Persaingan semakin ketat, siapa yang cepat pasti ia yang dapat, siapa yang pinter pasti ia yang jadi dokter, siapa yang tanam pasti ia yang panen.

Namun dalam realitanya kita terkadang dihadapkan dengan keadaan yang berbalik arah dari yang sudah tertulis diatas, Yang cepat belum tentu ia yang dapat, yang pinter belum tentu ia yang jadi dokter, yang tanam belum tentu ia memanen. Mungkin karena banjir, serangan hama, kekurangan air, kekurangan pupuk, padi yang ditanam tak mengahasilkan sama sekali. Sehingga usaha yang dilakukan tak membuahkan hasil dan akhirnya membuat putus asa.

Ingat....... semua ada yang menentukan, ada faktor X yang mempengaruhi usaha kita yakni Allah sang pencipta. Sebesar apapun usaha kita kalau semua tak mendapat restu faktor X maka akan sia-sia. Tak perlu putus asa mungkin faktor X mempunyai rencana yang lebih indah dan lebih besar...tak ada yang tahu.....

Untuk membesarkan hati tak ada salahnya kita menerapkan Filosofi Pengamen..Maksudnya seperti cerita berikut ini...! Ada pengamen mengamen disalah satu rumah juragan, ia mengamen dengan ala kadarnya , dengan petikan gitar sekenanya, suara sekedarnya maka juragan tadi tanpa memandang wajah pengamen segera memberi uang receh dengan maksud agar pengamen tadi segera enyah dari hadapannya. Berbeda dengan pengamen yang datang dengan wajah senyum, piawai memetik gitar serta suaranya cukup merdu dan syahdu seolah-olah menggambarkan penyanyi aslinya, Pengamen pasti ditahan dulu oleh juragan bahkan diminta untuk menyanyikan lagu kesukaanya, ya cukup lama, lima lagu baru diminta berhenti dan langsung dikasih uang kertas Rp 50.000 sebanyak 4 lembar...Betapa riangnya pengamen tadi..Kesungguhannya membuahkan hasil yang memuaskan meskipun harus menunggu 30 menit lamanya.

Mungkin seperti itulah kehidupan ini, terus dan teruslah berbuat, bekerja dan tak lupa berdoa dengan kesungguhan hati. "Butuh waktu dan kesabaran, Butuh waktu dan kesabaran, Butuh waktu dan kesabaran" untuk meraih kesuksesan yang memuaskan, serta "butuh waktu dan kesabaran".

Minggu, 28 Juni 2009

Evaluasi dan Muhasabah

Baru saja siswa-siswi sekolah menerima hasil kelulusan. Hasil kelulusan tersebut merupakan hasil belajar selama 3 tahun untuk tingkat smp/ sma sedangkan untuk jenjang sd / mi hasil kelulusan tersebut merupakan hasil belajar selama 6 tahun. Banyak siswa yang bersukur karena memang hasil ujian nasionalnya sesuai dengan harapan dirinya, orangtua, dan sekolah bahkan ada yang mendapatkan nilai sempurna yaitu 10. Namun ternyata banyak juga yang merasa kecewa karena memang hasil Unas dibawah standart 5,50 sehingga harus mengikuti ujian paket c bagi sma dan ujian paket b untuk smp serta ujian paket a bagi sd/mi. Selain itu siswa-siswi yang belum mengikuti Unas maka menerima Raport yang merupakan hasil belajar selama satu tahun yang nantinya akan menentukan dirinya naik kelas atau tetap manjadi anak kesayangan guru dan terpaksa tinggal kelas.

Apapun hasil yang diterima, mulailah untuk melihat kebelakang sejenak terhadap apa yang sudah kita upayakan dan itulah cerminan dari diri kita selama 6 tahun,3 tahun atau satu tahun.Siswa yang menerima rapot jelek bisa dikarenakan siswa kurang belajar dan mengabaikan setiap pelajaran yang disuguhkan oleh guru. Sementara siswa yang raportnya baik disebabkan karena belajar yang sungguh-sungguh. Mulailah untuk mengevaluasi terhadap apa yang sudah kita kerjakan. Evaluasi hasil belajar siswa bermakna bagi semua komponen dalam proses pengajaran.
a.Manfaat Bagi Siswa
Hasil evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana ia telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan guru. Dengan informasi ini siswa dapat mengambil langkah-langkah yang sesuai. Jika hasil tidak memuaskan harus lebih giat lagi belajar dan mencari upaya untuk menutup kekurangannya. Sementara jika hasilnya memuaskan,, siswa terdoronguntuk mengulangi atau bahkan memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh hasil yang serupa atau lebih baik lagi.
b.Manfaat Bagi Guru
Hasil evaluasi memberikan petunjuk bagi guru mengenai keadaan siswa, materi pengajaran, dan metode pengajarnya.
c.Manfaat Bagi Pembimbing
Upaya bimbingan lebih terarah tujuannya apabila ditunjang informasi yang akurat tentang keadaan siswa,baik dari segi intelektualnya maupun dari segi emosionalnya.
d.Manfaat Bagi Sekolah
Kondisi belajar yang diciptakan sekolah diperoleh melalui evaluasi. Hasil evaluasi dipakai sekolah utuk mengintrospeksi diri sejauh mana sekolah membantu terselenggaranya pengajaran dengan baik, dengan mengevaluasi kondisi yang berhubungan dengan siswa, guru, orang tua dan sebagainya.
e.Manfaat Bagi Orang tua
Berupaya meningkatkan kemajuan anaknya. (Dra.Hj.Nur Uhbiyati:1996:136)

Dengan evaluasi akhirnya pihak-pihak terkait bisa menarik kesimpulan apa yang telah terjadi, mana yang salah, mana yang benar, sehingga bisa menentukan langkah selanjutnya akan lebih baik.

Masih berbicara tentang Evaluasi. Tanpa terasa saat ini kita sudah memasuki bulan Rajab yang mana satu bulan lagi memasuki bulan Ramadlon bulan yang penuh pengampunan dan penuh kasih sayang, Sebelum benar-benar kita memasuki bulan yang senantiasa dirindukan oleh kaum muslimin terutama muslimin trenggalek ini, senantiasa kita melakukan evaluasi diri atau muhasabah selama satu tahun yang lalu.....Kesalahan yang telah kita lakukan baik sengaja maupun tak sengaja mudah-mudahan diampuni oleh Allah dengan taubatan nasuha.....

Senin, 22 Juni 2009

Penyiar = Guru ( Pendengar Krungu Lan Niru )

Media massa adalah salah satu kekuatan negara yang dapat memberikan informasi apa saja. Dikota dan di desa semua bisa mengakses informasi melalui koran, majalah, TV dan yang sangat dekat dengan masyarakat trenggalek adalah Radio. Kenapa Radio ? karena saat ini yang menjamur di kota trengglek adalah radio, mulai dari radio yang berstatus resmi, setengah resmi, sampai tak berstatus. Tidak hanya di kota tetapi di setiap desa ada stasiun radio, di pinggiran juga lumayan banyak. Sampai kapanpun radio masih menjadi salah satu media massa favorit dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya seperti : informasinya cepat diterima oleh pendengar, menghadirkan musik yang menjadi kesenangan pendengar, dekat dengan pendengar, pendengar radio bisa mendengarkan radio dengan melakukan aktifitas dll. Nah keunggulan-keunggulan inilah yang menjadikan radio berhasil meraih simpati massa cukup banyak terutama di daerahnya.

Keunggulan radio ini seharusnya menjadikan awak-awak radio baik programmer, penyiar dan pihak-pihak radio lainnya sadar untuk memberikan yang terbaik dan santun bagi pendengarnya. Disadari atau tidak radio salah satu media pendidik bagi masyarakat, terutama penyiar yang langsung berinteraksi dengan pendengar lewat tutur katanya. Kalau guru digugu lan ditiru maka penyiar juga seperti guru ( pendengar krungu lan niru ). Kalupun penyiar adalah guru berarti haruslah prihatin karena masih banyak ditemukan para penyiar di kota trenggalek sering menggunakan tutur kata yang maaf kurang sopan dan kurang mendidik serta tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga pesan-pesan moral yang menjadi visi misi media hilang tanpa bekas.

Meski demikian patutlah kita senang dengan gregetnya KPI ( Komisi Penyiaran Indonesia ) yang senantiasa mengevaluasi media massa yang dinilai kurang mendidik bagi masyarakat, satu contoh menghentikan penayangannya program 4 mata. Namun bagaimana dengan Trenggalek, ...?bagaimana dengan penyiaran radio-radio ditrenggalek......? KPI belum menyentuh ke hal-hal yang bersifat kedaerahan, sehingga pendengarlah yang harus lebih kritis terhadap apa yang didengarnya, meluruskan yang salah dan mendukung yang baik tentunya dengan cara yang bijaksana.

Orang-orang radio seharusnya menyadari masih jauh dari harapan namun harus tetap bekerja keras dengan sadar untuk menyampaikan dengan baik, santun dan mendidik masyarakat Trenggalek untuk menuju kemajuan, membawa nilai-nilai moril ketimuran yang takkan pernah lekang dimakan masa dan menerima pembaruan-pembaruan dengan filter yang bijaksana.Bebas berkreasi dan bertanggung jawab. Kalau ada yang baik dan diterima kenapa harus yang jelek !

Kuliah Di Kota Nganggur Di Desa

SAJAK SEONGGOK JAGUNG
WS. RENDRA

Seonggok jagung di kamar
dan seorang pemuda yang kurang sekolahan
memandang jagung itu
sang pemuda melihat ladang
ia melihat petani
ia melihat panen
dan suatu hari subuh para wanita dengan gendongan pergi kepasar

dan ia juga melihat suatu pagi hari
di dekat sumur gadis-gadis bercanda
sambil menumbuk jagung
menjadi meisena
sedang di dalam dapur tungku-tungku menyala
di dalam udara murni tercium bau kue jagung

Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda
ia melihat kemungkinan otak dan tangan siap bekerja

Tetapi ini,
Seonggok jagung di kamar dan seorang pemuda tamat SLA
tak ada uang, tak bisa menjadi mahasiswa
hanya ada seonggok jagung dikamarnya
ia memandang jagung itu, dan ia melihat dirinya terlunta-lunta
ia melihat dirinya ditendang dari discotheque
ia melihat sepasang sepatu tenes di balik etalase
ia melihat saingannya naik sepeda motor
ia melihat nomor-nomor lotre
ia melihat dirinya miskin dan gagal

Seonggok jagung di kamar
tak akan menolong seorang pemuda
yang pandangan hidupnya berasal dari buku
dan tidak dari kehidupan
yang lebih terlatih dalam metode
dan hanya penuh hafalan kesimpulan
yang hanya terlatih sebagai pemakai
tetapi kurang latihan bebas berkarya
Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupan

Aku bertanya: Apakah gunanya pendidikan
bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing
di tengah kenyataan persoalannya ?
apakah gunanya pendidikan
bila hanya mendorong seseorang
menjadi layang-layang di ibu kota
kikuk pulang ke daerahnya ?
apakah gunanya seseorang
belajar filsafat, sastra, teknilogi, ilmu kedokteran
atau apa saja
ketika ia pulang ke daerahnya, lalu berkata:
" di sini aku merasa asing dan sepi !"


Puisi ini seolah-olah menggambarkan dua sisi yang berbeda, sisi pertama menggambarkan seorang yang tidak menempuh pendidikan tinggi namun siap untuk menghadapi kehidupan dengan segala daya dan potensinya , bekerja dan melakukan apa saja termasuk bertani kepasar dan pekerjaan lainnya serta tangguh menghadapi kejamnya dunia. Sementara sisi kedua menggambarkan seseorang dengan gelar sarjana yang disandangnya namun setelah pulang ke daerahnya dia merasa asing dan tak tau mau berbuat apa. dalam kehidupan nyata seolah tak berguna pelajaran filsafat, sastra, teknologi dll yang ditekuni di bangku sekolahan / di bangku kuliahan.kembali ke desa tanpa skill yang memadai akhirnya menjadi PENGACARA ( pengangguran banyak acara ). Hal ini dikarenakan terbiasa dengan metode-metode tanpa ada latihan untuk mempraktikkannya pada sebuah karya nyata. Inginnya semua serba pragtis, seperti halnya kebiasaan yang sudah didapatkan di bangku kuliah yaitu setiap membutuhkan uang di perantauan tinggal minta orangtua, sekejappun uang sudah ditransfer tanpa tau uang tersebut didapat orang tuanya dengan cara apa dan dari mana..boro-boro kalau milik sendiri, uang tersebut didapat orang tuanya dari kerja keras banting tulang bahkan sesekali utang, jual sawah, jual sepeda motor dll. Kebiasaan inilah yang harus segera diperbaiki termasuk orang tua yang senantiasa memanjakan anaknya yang kuliah dengan memulai hidup sederhana dan kerja keras.

Saat ini pengangguran masih juga menjadi polemik tersendiri bagi bangsa, hal ini dikarenakan banyaknya lulusan sekolah baik tingkat smp, sma, perguruan tinggi yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan. Seperti yang tetulis dalam ANTARA edisi 22 juni 2009,Krisis global berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 51 ribu hingga 57 ribu orang.Di Trenggalek cukup banyak pengangguran termasuk yang telah menyandang gelar sarjana.Berarti harus ada terobosan baru, pengembangan skill dan kesadaran diri untuk terus kerja keras dan bertanggung jawab. Tidak hanya ngenteni endok blorok tetapi mulai ngendok dewe..hee...he....Agar nantinya kembali kedaerahnya menjadi manusia yang siap mengabdi untuk masyarakat dengan bidang yang ditekuninya.Amien.

Jumat, 19 Juni 2009

Belajar Korupsi Di Sekolah

Permasalahan di negara kita Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan Korupsi.seakan-akan korupsi telah menjadi seni dan budaya indonesia. Koruptor kelas teri sampai kelas hiu nampaknya membumi di instansi-instansi pemerintahan maupun swasta. Koruptor berdasi hingga koruptor berpeci tak ada sungkannya untuk mengambil yang bukan haknya. Sembunyi maupun terang-terangan, banyak maupun sedikit, pejabat maupun pegawai biasa ya tetep namanya korupsi.

Tentang masalah yang satu ini saya tertarik dengan apa yang ditulis oleh Staf pengajar STAIN Tulungagung dan Staf pengajar STIT Sunan Giri Trenggalek, Bpk Muh.Muntahibun Nafis, M.Ag di harian RATU edisi 19 juni 2009 ( beliau adalah asli wong nggalek ). Sehingga sengaja saya posting disini. Berikut sebagian tulisannya : Jika kita amati, dan cermati secara mendalam ternyata sejak usia dini anak-anak sudah diajari curang dan dicurangi oleh / dari orang tua, lingkungan bahkan sekolah. Fenomena yang dapat diamati yaitu dengan adanya beberapa contoh tindakan yang sepele dan mudah ditemukan di sekolah-sekolah misalnya lemahnya disiplin bapak, ibu, kakak, teman, kepala sekolah ,guru dan fihak-fihak yang lain seperti pegawai. Jelasnya ialah bahwa banyak guru yang masuk kelas 15 menit dari bunyi bel dan keluar sebelum bel berakhir, dan hal ini dianggap sudah biasa dan wajar. Di akhir tulisan beliau menyatakan bahwa disiplin waktu merupakan kesuraman yang terjadi pada sekolah-sekolah kita. Dan kalau kita yakini disiplin merupakan bibit unggul kejujuran, kita perlu prihatin dengan kondisi suram sekolah kita yang dari menit ke menit telah mempraktikan ketidaksiplinan. Banyak waktu yang dicuri yang seharusnya untuk mendidik anak-anak sekolah. Hal ini selain di tingkat / jenjang bawah tentunya sangat mungkin terjadi di jenjang atasnya bahkan yang merupakan salah satu pembelajaran korupsi di negeri ini.

Lalu bagaimana sekolah-sekolah ditrenggalek......? Kalau ternyata keadaanya masih sama seperti diatas berarti harus ada "kesadaran" dimulai dari pendidik sendiri yang mulai menjunjung kedisiplinan. Masuk kelas tepat waktu, mengajar dengan dedikasi tinggi sehingga murid pun akan menauladani perilaku tersebut. Sadar bahwa terlambat merupakan tindakan korupsi. Kesadaran inipun juga harus dipupuk dalam jiwa siswa, jangan sampai siswa mau di telantarkan karena guru terlambat atau mau waktunya habis sia-sia karena siswanya sendiri terlambat, ogah-ogahan.Guru memberi semangat pada murid dan murid memberi semangat pada guru. Ingat mengingatkan terus dalam menjunjung kedisiplinan.Jangan sampai sekolah tempat belajar keilmuan mulia menjadi tempat belajar korupsi.........SEMANGAT.


( Salam Hormat kagem Pak Nafis )

Minggu, 14 Juni 2009

Goreng Endok Gawe Kompor Gas Rasane Eenuuuuuuuak

Beberapa warga di kawasan Trenggalek baru saja mendapatkan kompor gas beserta LPG 3 Kg, sebagai tindak lanjut program pemerintah yaitu " konversi minyak tanah ke gas ". Terlepas dari pandangan miring sebagian masyarakat yang menganggap bahwa konversi ini ditunggangi kepentingan-kepentingan politik jelang pilpres terutama pihak incumbent kontestan pilpres, Konversi mitan kegas ini memberikan nilai plus bagi masyarakat. Khususnya masyarakat kecil, masyarakat pedesaan, masyarakat pinggiran, masyarakat yang bertahun-tahun sudah terbiasa memasak di tungku dengan kayu bakar dan " gas alam " ( tiap apinya padam selalu ditiup sehingga gas alami keluar dari mulut ). Merekapun telah terbiasa berbau " sangit " dan blepotan " angus " tiap selesai memasak.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pengguna kompor gas identik dengan orang berpunya, orang ningrat bukan golongan orang-orang melarat. Sehingga masyarakat kecil dan pinggiran sering berangan-angan betapa enaknya memasak menggunakan kompor gas seperti juragan-juragan yang dilihatnya di TV. Nah sekarang impian itu terwujud, tak hanya konglomerat tetapi " bakul tomat " juga memasak dengan kompor gas, tak hanya bupati dan polisi, Petani juga memasak menggunakan kompor gas, tak hanya buguru, tukang batupun merasakan hal yang sama. Sekat-sekat itu kini hilang berkat konversi mitan ke gas.

Ada cerita lucu yang terjadi disekitar rumah saya, kebetulan sekitar jam 06.30 ada segerombolan anak SD berangkat sekolah. Di tengah jalan ada salah satu anak yang bercerita tentang Emaknya yang baru saja membuat menu sarapan pagi menggunakan kompor gas barunya." Esuk mau Emak goreng endok gawe kompor gas rasane ki eenuuuuuuuak...."Kontan saja , saya yang dari tadi sengaja memperhatikan anak-anak itu mesam-mesem dewe sembari bertanya dalam hati. " Telurnya tadi bisa eenuuuuuuak gara-gara kompor gasnya atau memang jarang makan telur ya?". Maklum orang desa , jangankan telur, tahu, tempe tiap sarapan cukup dengan sambel terong atau sambel plelek..dan keadaan ini mungkin juga tetap terjadi meskipun memasaknya menggunakan kompor gas.

Lalu yang menjadi pertanyaan saya apakah masyarakat trenggalek nantinya bisa sejahtera hanya dengan kompor gas....? Bagaimana dengan pemenuhan LPG nantinya...Bagaimana kalau ada kelangkaan LPG....? apakah nanti bakal ada konversi LPG ke kayu bakar...? Wah pertanyaan itu sepertinya bukan hak saya untuk menjawabnya. Monggo dijawab sendiri-sendiri..

Minggu, 07 Juni 2009

Berbuat Jelek Baik Sekali

Seni adalah ekspresi jiwa yang dituangkan dalam ide-ide bermutu,berbentuk tingkah laku, musik, teater,tari, sastra, lukisan dll. Setiap manusia mempunyai jiwa seni, yang berbeda adalah cara mengekspresikannya dan cara mengembangkannya. Kebetulan saya mempunyai tetangga yang mengekspresikan ide-ide kreatifnya lewat lukisan, Sebut saja beliau Kiai Faqih.Kiai Faqih ini merupakan kiai di suraunya. Selain peduli dengan agama islam ternyata beliau peduli dengan seni termasuk mengembangkan bakat melukisnya seperti kaligrafi. Meskipun saya jarang sowan kerumahnya namun setiap lewat didepan rumahnya selalu kuperhatikan karya-karyanya yang sengaja dipajang ditembok depan dan di suraunya. Ada kaligrafi berbentuk angsa, kaligrafi berbentuk wayang , kata-kata bijak dengan gaya tulisan bermacam-macam, dan saya yakin didalam rumahnya masih banyak karya-karya lain yang lebih bagus dari yang dipajang di depan. Suatu ketika saya terkejut ketika memperhatikan satu karyanya yang berbentuk tulisan indah. Dalam lukisan itu tertulis " BERBUAT JELEK BAIK SEKALI ". Kontan saja pikiran saya terus melayang-layang mencoba menafsirkan tulisan tadi. Secara sekilas tulisan itu seolah-olah memuji perbuatan jelek namun setelah mencoba menelaah secara detail mengandung arti bahwa sebagai manusia hendaknya mengerjakan perbuatan jelek sekali saja , jangan diulang-ulang. Memang sih disadari atau tidak manusia tetap manusia, orang jawa bilang menus-menus kakehan dosa. Manusia tidak pernah luput dari salah dan dosa, namun demikian tidak ada salahnya jikalau kita mencoba menerapkan nasehat yang tersirat dari lukisan kiai Faqih, Mencoba untuk menghitung kembali perbuatan jelek yang pernah kita lakukan dan mencoba untuk tidak mengulanginya kembali. Mungkin kalau digambarkan, seperti pohon pisang berbuah sekali seumur hidup, tetapi bukan berarti ada unsur kesengajaan mengerjakan perbuatan jelek, mencoba sekali saja kemudian tidak mengulanginya, mencoba narkoba sekali saja, mencoba mencuri sekali saja, mencoba korupsi sekali saja, mencoba merampok sekali saja...wah..malah yang ada nanti kecanduan dan keblabasan. Bisa-bisa belum sempat bertaubat ajal menjemput ...kalau memang terpaksa berbuat jelek ya cukup sekali saja...SEMOGA BISA...

Senin, 01 Juni 2009

Rokok Vs Roti

Rokok
harga : Rp 6000,-
konsumen : Bapak
komposisi : tembakau, cengkih dll
kandungan : tar, nikotin dan racun
efek samping : kanker paru-paru , penyakit jantung dll

Roti
harga : Rp 5000,-
konsumen : bapak, Ibu, Anak
komposisi : tepung terigu, telor, susu
kandungan : karbohidrat, protein
efek samping : kenyang dan sehat

Tinggal pilih salah satu, dibelikan rokok atau dibelikan Roti ?

Rokok Menyebabkan Kebakaran

Masih bercerita tentang rokok dan bahayanya, Ada satu cerita nyata yang kebetulan terjadi pada pasangan suami istri mbah Simin dan mbah Kaminah. Keduanya berumur sekitar 60 tahun lebih. Mbah Simin adalah perokok berat sejak usia muda, di usianya yang lanjut mbah simin sering keluar masuk rumah sakit karena terkena penyakit paru-paru, jantung, dan batuk-batuk. karena merasa kasihan mbah kaminah sebagai seorang istri yang begitu setia menyarankan mbah Simin untuk berhenti merokok agar penyakitnya tidak sering kambuh.
Mbah Kaminah : mbah.....berhenti saja ngrokoknya biar sehat !
Mbah Simin : lha...kenapa....wong rokok ini kesenanganku, sudah bertahun-tahun aku bergelut dengan rokok dan penyakitku ini bukan karena rokok, tapi penyakit tua.( Mbah simin menjawab dengan nada mangkel disertai batu-batuk )
Mbah Kaminah : Tuh iya to dibilangi kok tetep aja ngotot....buktinya batuknya kambuh lagi..
Mbah Simin : Alah...wis to diam aja....nggak usah ikut campur, kamu aja yang gak tau rasanya rokok....
Berbulan-bulan mbah Simin tetap bertahan hidup meskipun sering mengeluh dengan penyakit jantungnya, paru-parunya dan batuk-batuk. Tak taulah berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk berobat tetapi hasilnya nihil. Suatu ketika Mbah Simin bersantai diteras sambil menghisap cerutu kesayangannya. Karena tidak ada yang diajak ngobrol, mbah simin merasakan kantuk yang begitu hebat. Akhirnya ia memutuskan beristirahat dikamar sambil terus menghisap asap-asap jahanam itu. Mbah kaminah yang dari tadi sibuk di dapur terkejut dengan hadirnya asap dari dalam rumah, sambil tergopoh-gopoh ia mencari sumber munculnya asap tadi...setelah diselidiki ternyata asap tadi muncul dari sebuah kamar. Betapa terkejutnya Mbah Kaminah melihat kasurnya tinggal separo karena terbakar, sementara Mbah Simin masih terbuai dengan mimpi-mimpinya di alam bawah sadar.
Mbah Kaminah : Mbah...bangun....bangun.....kasurnya kebakar mbahh.....iki mau piye to.....koq koyo mangkene....( mbah kaminah terlihat katakutan )
Mbah Simin : Lho...ada apa ini ..koq buanyak asapnya.....
Mbah Kminah : Wis tidak usah banyak bicara..ambil sana air biar apinya gak kemana-mana......
Setelah kerja keras seperempat jam bara api itu bisa dijinakkan oleh keduanya, dengan rasa sedih dan menyesal mbah simin menceritakan asal mula kejadian ini, ia mengaku bahwa api itu berasal dari rokoknya yang jatuh dikasur karena ia ketiduran....Setelah kejadian ini Mbah simin berhenti merokok dan lambat laun penyakitnya tidak pernah kambuh. Nah itulah cerita singkat dari mbah siman , mungkin seperti apa yang kita hadapi sekarang ini sebelum ada musibah kita jarang menyadarinya, baru setelah ada musibah kita baru sadar bahwa apa yang kita lakukan berakibat buruk.

Rokok dan Bahayanya

Sebelum mengurai bahaya rokok bagi kesehatan, terlebih dahulu membahas pengertiannya dan sejarahnya. rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (tergantung negara) dengan diameter 10 mm yang berisi cacahan daun-daun tembakau. Rokok dibakar salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung yang lain. Merokok pertama kali dilakukan oleh suku bangsa Indian di Amerika untuk keperluan ritual, seperti memuja roh dan dewa. Pada abad ke 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari penjelajah itu ikut mencoba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan itu muncul dikalangan bangsawan Eropa. Tetapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual. Di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata. Barulah pada abad ke 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk di negara-negara Islam termasuk ke Indonesia.
kemarin ( tanggal 31 mei 2009 ) merupakan hari anti tembakau sedunia, setiap orang yang telah sadar dengan bahaya rokok bagi kesehatan memulai untuk tidak merokok lagi, namun karena memang candu rokok sulit dihilangkan niatan berhenti merokok tidak terwujud. Mungkin perlu dibeberkan kembali tentang bahaya rokok agar niatan tersebut menjadi kenyataan sehingga terwujudlah impian anda mmpunyai tubuh yang sehat tanpa racun.

Racun yang terdapat pada rokok
Rokok mengandung 4000 elemen. dan setidaknya ada 200 elemen diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan,racun utama yaitu :
1.Tar adalah subtansi hidro karbon yang bersifat lengket dan menempel paru-paru
2.Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi saraf dan peredahan darah. Nikotin ini memicu kanker paru-paru yang mematikan
3.karbon monoksida ( CO ) adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah membuat darah tidak mampu mengikat oksigen
( O2 )

Efek racun rokok bagi penghisap rokok bila dibandingkan dengan orang yang tidak merokok
14 X menderita kanker paru-paru, mulut, tenggorokan
4 X menderita kanker esophagus
2 X menderita kanker kandung kemih
2 X menderita serangan jantung

Berarti sangat kompleks penyakit yang ditimbulkan oleh rokok, Seandainya tubuh kita bisa berbicara pasti dia akan berteriak " BODOH " terutama bagi penghisap rokok. Kenapa bodoh ?
1.Mencoba merokok bakal kecanduan sehingga sulit dilepaskan
2.Perokok biasanya merelakan tidak makan daripada tidak merokok
3.Harga rokok mahal memberatkan orang yang tergolong miskin
4.Merokok meyebabkan munculnya penyakit yang cukup kompleks berujung pada kematian
Jadi bagaiman dengan niatan anda untuk BERHENTI MEROKOK ?

( dari bebagai sumber )