View Larger Map,center/>

Rabu, 22 Juli 2009

Oleh-oleh Dari Nabila Kecil

Liburan kemarin kebetulan ada saudara Palopo (sulawesi selatan) yang datang ke Trenggalek. Ada sekitar 10 orang termasuk Nabila kecil (kurang lebih usianya 7 tahun), Tak etis kalau saya menceritakan tentang saudara saya di blog ini, cukup oleh-oleh dari Nabila kecil saja yang saya tulis karena menginspirasi saya untuk bersikap lebih hemat. Baru liburan kali ini Nabila kecil menginjakkan kaki di bumi berteman hati, namun yang saya herankan anak seusia dia cukup pandai beradaptasi bahkan ketika ingin mandi dan ternyata sabun dikamar mandi habis, dia langsung ingin mencari tempat perbelanjaan tanpa meminta bantuan orang lain.

Sebelumnya dia meminta uang seribu rupiah kepada ibunya .Kebetulan disaku bajunya sudah ada uang recehan lima ratus rupiah.
"ambil sendiri nak uangnya di dompet" jawab ibunya
"adanya uang besar, aku cukup minta seribu rupiah aja bu..."pinta nabila kecil
Akhirnya Nabila kecil mendapatkan uang seribu rupiah, berarti ditangannya ada uang Rp 1.500,-. Sesegera mungkin Nabila kecil menuju salah satu toko dekat rumah. Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan ia segera kembali ke rumah dengan plastik hitam ditangan kanannya. Orang-orang rumah kontan menanyai Nabila kecil seakan penasaran dengan apa yang dibawanya.

"beli apa nak...?" tanya buleknya
"ni beli sabun" jawab Nabila kecil
"o...sama jajan ya..harganya berapa nak...?" tambah buleknya
"sabunnya tadi harganya Rp1.100,- dan kembaliannya aku suruh kasih GARAM satu bungkus." jawab Nabila kecil.
Kontan saja seluruh orang yang ada dirumah tertawa terpingkal-pingkal. Ya.....a..... heran aja anak sekecil tu biasanya selalu menukarkan uang kembaliannya dengan permen atau jajanan lainnya tetapi Nabila kecil lain, justru dibelikan GARAM.....aku sendiri cukup heran. anak sekecil dia sudah mulai berfikir HEMAT dan MANFAAT.

Ya itu tadi oleh-oleh dari Nabila kecil yang mungkin bisa diterapkan oleh siapa saja termasuk orang tua termasuk juga pusat-pusat perbelanjaan. Kalau kita lihat banyak pusat perbelanjaan seperti supermarket, minimarket, pertokoan dan warung yang ada di Trenggalek selalu memberikan permen untuk mengganti uang kembalian pembeli yang bernominal kecil semisal Rp 100,- atau Rp 200,- atau Rp 500,- dsb. Dan hal ini sepertinya sudah menjadi tradisi tidak hanya di Trenggalek tetapi di daerah lain. Sementara pembelipun terlihat biasa saja menanggapi hal ini. Nah coba kita kalkulasi seandainya dalam sehari kita belanja di 10 tempat perbelanjaan yang berbeda dengan sisa kembalian Rp 500,- berarti sudah Rp 5000,- yang kita keluarkan untuk sekedar membeli permen. Coba kalau diganti GARAM ? Mungkin lebih HEMAT dan MANFAAT....selain itu....lebih AAAAAAAASIIIIIIIIIIIIINNNNNN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar