View Larger Map,center/>

Minggu, 12 Juli 2009

Cukup Cekali Contreng

Pada pemilu kali ini benyak ditemukan kekurangan disana-sini, seperti kekurangan yang sebagian besar terdapat pada penyelenggara pemilu yaitu komisi pemilihan umum ( KPU ). Menurut koordinator nasional JPPR, Daniel Zuhron kekurangan tersebut meliputi tabulasi suara yang tidak jelas, ketidakmampuan mendorong partisipasi publik, masalah DPT (daftar pemilih tetap) serta minimnya sosialisasi KTP/paspor untuk mencontreng. Ynag pada mulanya KTP/paspor tersebut diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi untuk menyelamatkan suara rakyat.

Meskipun demikian pilpres kali ini bisa diacungi jempol. Acungan jempol tersebut ditujukan bagi rakyat indonesia yang telah berhasil melangsungkan perhelatan pilpres 8 juli 2009. Rakyat terbukti telah dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi, serta mulai terbiasa dengan teknis mencontreng yang memang baru berlaku pada pemilu tahun 2009 ini.

Hasil contrengan kali ini merupakan suara hati nurani sekian juta penduduk Indonesia baik yang tinggal di pulau Jawa atau Luar Jawa, baik yang tinggal di dalam negeri maupun luar negeri. Siapapun yang terpilih untuk memimpin Indonesia 5 tahun yang akan datang, yang jelas untuk tahun ini Indonesia telah bisa menghemat anggaran bertrilyun rupiah. Karena dipastikan tak ada pilpres putaran ke 2. Cukup Cekali Contreng.

Kini kita fokus pada kerja selanjutnya, menyelesaikan segudang permasalahan yang membutuhkan kerja cepat, tepat sekaligus pro rakyat. Menuntaskan kemiskinan, kebodohan, kelaparan, pengangguran yang merupakan bahaya laten. Bahu membahu membangun negeri sesuai dengan peran kita masing-masing.

"ING NGARSA SANG TULADHA"
"ING MADYA MANGUN KARSA"
"TUT WURI HANDAYANI"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar